Mengantar Masa Puber

Mengantar Masa Puber

Pubertas berarti kedewasaan, yaitu masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik dan psikologis, serta terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksinya. Serta terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksinya. Masa puber merupakan masa peralihan menuju masa remaja. Umumnya pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung cepat dan singkat. Ahli perkembangan mengatakan masa remaja sebagai masa topan badai dan stres. Ini disebabkan oleh kecenderungan sikap anak yang telah memiliki keinginan untuk bebas menentukan nasib sendiri. Maka, mereka perlu bimbingan agar menjadi individu yang memilki rasa tanggungjawab.
Pubertas biasanya terjadi selama 3-4 tahun. Pada masa pubertas, anak akan mengalami perubahan fisik primer dan sekunder. Perubahan primer adalah perubahan yang pasti dialami oleh anak, contohnya, fungsi organ seksual. Sedangkan perubahan sekunder merupakan perubahan pada fisik yang tampak dari luar sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan. Masa pubertas juga membuat perubahan pada sikap dan perilaku remaja, antara lain: - Cenderung menjadi penyendiri dan menarik diri dari teman-teman dan keluarganya. – Emosi tinggi, anak mudah marah, gelisah serta menangis karena hal kecil. – Mulai merasa bosan dengan hal yang dahulu disukai. Pada anak tertentu diikuti dengan prestasi yang menurun. – Tidak mau bekerjasama, sering membantah, menentang, mengkritik, merendahkan serta membuat permusuhan. – Menjadi kurang percaya diri, misalnya dalam hal penampilan. Ia takut orang lain memperhatikan dan member kritikan atau komentar negative.

Untuk bisa mengantar masa puber dengan baik, peran orang tua sebaiknya:
1.       Pahami bahwa pubertas merupakan prose alami yang akan dijalani anak sesuai tahapan perkembangan yang akan dialaminya.
2.       Orangtua perlu membekali diri dengan berbagai informasi agar dapat member penjelasan dan dapat menjawab pertanyaan tentang pubertas. Jangan merasa tabu untuk menjelaskannya.
3.       Tetap bersikap tenang dan bijaksana saat mengahadapi tingkah laku anak yang tengah bereksperimen dengan hal baru. Seperti saat putri mengalami haid.
4.       Bisa menjadi teman dan pendengar yang baik. Dengan menyesuaikan cara berkomunikasi dengan remaja, maka remaja akan merasa nyaman ‘curhat’ dengan orangtuanya.
5.       Jelaskan bahwa pubertas adalah prose alami yang dialami oleh semau anak. Proses perubahan yang terjadi pada dirinya merupakan proses alamiah. Tekankan padanya agar tidak malu tentang perubahan biologisnya. Di sini orang tua perlu bersikap proaktif.
6.       Jelaskan secara detail semua hal yang berkaitan dengan reproduksi. Termasuk cara memakai pembalut saat sedang haid dan cara membersihkannya.
7.       Jelaskan pula pada anak akan pentingnya menghargai dan menjaga kehormatan dirinya. Selain itu berikan pengenalan peran dalam interaksi social dan pengenalan dirinya.

Pendampingan yang baik orangtua akan mengantarkan anak menjalani masa pubertas secara positif dan menunjang perkembangannya menjadi pribadi yang tangguh, matang, percaya diri dan dewasa dalam berpikir.  


Sumber:

SUARA MUHAMMADIYAH 22/100|16-30 NOVEMBER 2015 HALAMAN: 51

Iman dan Ilmu Meningkatkan Kualitas Diri

Iman dan Ilmu Meningkatkan Kualitas Diri

Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan peningkatan kualitas adalah ayat 11 surat Al-Mujadilah yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis. “maka lapangkanlah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs Al-Mujadilah: 11).
Ayat ini turun berkenaan dengan suatu peristiwa untuk menghormati sahabat yang lebih beriman ketimbang yang lain oleh Rasulullah saw. Beberapa orang sahabat yang mengikuti perang badar telah hadir. Tetapi ada diantara sahabat tersebut tak bisa duduk dan tak ada yang mau tergeser memberi tempat.
Melihat hal itu, Rasulullah saw. Merasakan kurang senang kemudian meminta yang hadir untuk berdiri dan member tempat sahabat yang mempunyai derajat lebih tersebut, meski yang diminta kurang suka. Melihat yang demikian Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Allah merahmati

Menjumpai Allah Lewat Orang Lemah

Menjumpai Allah Lewat Orang Lemah
Ali Trigiyanto

Sebagian orang terkadang menyangka bahwa keshalihan individual punya nilai lebih tinggi sehingga ia begitu bersemangat mengejar keshalihan individual dan kurang memperhatikan keshalihan social. Banyak orang yang bangga kalau bisa naik haji dan umrah berulang-ulang, atau rajin puasa dan shalat malam, namun disisi lain tumpul kepekaan sosialnya disaat melihat saudaranya menanggung sakit, putus sekolah, menganggur, kelaparan, dan juga kehausan.
Padahal begitu besar hak sesame yang mesti dipenuhi oleh manusia dalam pergaulan sehari-hari. Sehingga bila hak ini tidak dipenuhi padahal yang bersangkutan mampu dan longgar, maka kelak ia akan dituntut bukan oleh temannya itu, namun Allah sendiri yang akan menuntutnya. Hadits Qudsi riwayat Imam Muslim berikut ini membuktikannya.
Bersumber dari sahabat Abu Hurairah ia berkata bahwa nabi saw pernah bersabda: “Pada Hari Kiamat kelak, Allah, mengatakan: ‘Wahai Anak Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku’. Hamba bertanya: ‘Bagaimana aku harus menjenguk Mu, Sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam

MEMBANGUN UMAT ISLAM YANG BERKEMAJUAN

MEMBANGUN UMAT ISLAM YANG BERKEMAJUAN
Dr H Haedar Nashir, MSi

Umat Islam diidealisasikan sebagai Kharya Ummah atau umat terbaik (Qs Ali Imran: 110), ummatan wasatha atau umat tengahan dan syuhada ‘ala al-nas atau pelaku sejarah (Qs Al-Baqarah: 143), dan dijanjikan Allah menjadi Khalifah yang akan menguasai dunia (Qs Ar-Rum: 55). Sungguh betapa hebat kedudukan sekaligus harapan akan kehadiran umat yang maju, unggul, dan terbaik di muka bumi ini.
Islam sebagai agama Allah yang dianut umat Islam pun merupakan agama yang sempurna, utama, dan paripurna (Qs Al-Maidah: 3), yang tidak ada agama yang paling diridhai Allah kecuali Islam. Umat Islam sering menggelorakan slogan keyakinan Al-Islam ya’lu wa la yu’la ‘alaihi, bahwa Islam itu agama yang unggul dan tidak ada agama apupun yang menyamainya. Umat terbaik dengan agama yang sempurna tentu akan melahirkan peradaban utama.
Namun pada kenyataan saat ini umat Islam masih tertinggal dalam banyak aspek kehidupan. Dalam bidang ekonomi umat Islam dhu’afa. Dalam politik selain terpecah belah juga belum mampu

Kangkuhan Abu Syibrin

KEANGKUHAN
ABU SYIBRIN”

Di kalangan ahli hikmah dikenal sebutan “Abu Syibrin” diambil dari ujaran “syabara-syabran” artinya mengukur dengan menggunakan jari sejengkal. Berarti “Abu Syibrin” itu ialah “Bapak Sejengkal”, maksudnya orang yang ilmunya sebatas jari sejengkal. Bahasa lain, berilmu sedikit.
Orang-orang  yang ilmunya baru sejengkal itu suka merasa berilmu ribuan kilo meter, sehingga timbul kesombongan dalam dirinya. Dirinya merasa sudah mengetahui segala hal, yang lain dianggapnya tidak tahu. Maka, sebutan “Abu Syibrin” hanya pelukisan terhadap orang yang ilmunya belum seberapa tetapi angkuh diri seolah ilmunya luas.
Ilmu memang sering membuat seseorang congkak diri. Baik karena menguasai ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum, menganggap diri serba tahu. Seakan hanya dirinya yang hebat, yang lain tidak ada apa-apanya. Lebih-lebih manakala ilmu yang diperolehnya berasal dari negeri orang nun jauh di sana,

Haji Mabrur

HAJI MABRUR

Memasuki bulan-bulan haji seperti sekarang ini, ungkapan haji mabrur menjadi salah satu kata yang begitu popular di masyarakat, terutama sebagai doa bagi sebagian diantara kita yang akan menuanaikan rukun Islam yang kelima ini. Telah menjadi kultur sebagian masyarakat jika akan menunaikan ibadah haji melakukan “ritual” walimatussafar dan pasti kata “haji mabrur” menjadi kata yang dominan terucap diantara nara sumber dan setiap orang yang hadir pada acara tersebut. Hal itu wajar saja mengingat sabda Nabi Muhammad saw bahwa haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.
Jika mengacu pada kitab-kitab fiqh, khususnya bab haji, kata mabrur hamper selalu diartikan sebagai maqbul, yang berarti “diterima”. Haji mabrur berarti haji yang diterima, maksudnya diterima oleh Allah SwT. Jika haji dipahami pada konteks ini, berarti manusia di dunia ini selamanya tidak pernah

Qurban sebagai Aktualisasi Tauhid Cinta

Qurban sebagai Aktualisasi Tauhid Cinta
Muhbib Abdul Wahab

Salah satu ujud ketauhidan manusia adalah cinta pada Allah (“tauhid cinta”). Karenanya manusia perlu dididik untuk mengaktualisasikan “tauhid cinta”. Cinta kepada Allah itu harus murni dan tulus. Allah tidak diduakan. Bercinta dengan Allah tidak boleh dibarengi dengan perselingkuhan teologis.
Tahid cinta harus dibuktikan dengan kesediaan dan ketulusan berkurban. Salah satu pendidikan tauhid cinta ini melalui ibadah Qurban.
Ibadah Qurban merupakan salah satu jejak Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as diperintahkan oleh Allah “menyembelih anak kandung yang sangat dicintainya, Ismail as.
Mengapa yang dikurbankan itu yang dicintainya? Karena, manusia seringkali terjebak pada cinta dunia, cinta harta, cinta anak, cinta wanita, dan cinta kekuasaan, sementara lupa adanya cinta abadi,

Topologi Anak Menurut Al-Qur’an

Topologi Anak Menurut Al-Qur’an

Banyaknya kasus kekerasan pada anak di berbagai tempat dengan kualitas kekerasan yang kian meningkat, telah melahirkan keprihatinan yang mendalam pada setiap orang yang memiliki kepedulian akan nasib anak-anak dan masa depan mereka. Ketika Islam yang sempurna diturunkan kepada Nabi Muhammad saw di Jazirah Arab, ternyata dunia anak di kawasan tersebut dinaungi mendhung tebal kegelapan karena kasus pembunuhan hidup-hidup terhadap anak-anak perempuan yang dilegalkan oleh tradisi jahiliyah yang menganggap anak perempuan sebagai pembawa sial dan kehinaan bagi orang tuanya.

Akhirnya tradisi jahiliyah tersebut diberantas tuntas oleh Islam. Firman Allah SwT dalam surat-Takwir ayat 8-9 yang artinya:

MEMBACA AL-QUR’AN UNTUK ORANG YANG MENINGGAL

MEMBACA AL-QUR’AN UNTUK ORANG YANG MENINGGAL

Tim Fatwa Agama berpendapat bahwa bacaan Al-Qur’an, baik itu surat Yasin maupun surat lainnya yang dihadiahkan untuk si mayit tidak sampai pahalanya kepadanya karena beberapa alasan antara lain:

Pertama, tidak terdapat ayat Al-Qur’an atau Hadits Nabi Muhammad saw yang dapat dijadikan dasar yang kuat untuk melakukannya. Bahakan didalam Al-Qur’an Allah menyatakan bahwa manusia tidak akan memperoleh balasan di akherat melainkan apa yang diusahakannya sendiri ketika masih di dunia. Firman Allah dalam Qs. An-Najm [53]: 39-41 yang artinya:

Teladan Pemimpin Amanah "UMAR BIN ABDUL AZIZ"

Teladan Pemimpin Amanah
UMAR BIN ABDUL AZIZ

Umar bin Abdul Aziz, khalifah ideal. Ia menjadi teladan memimpin sebuah negeri. Pemimpin yang shalih, kharismatik, bijaksana, dan sangat dekat dengan rakyat. Sosok yang membuang jarak pemimpin dan umatnya. Penghafal Hadits, mujtahid, zahid, dan ahli ibadah. Pribadi yang layak digelari Amir al-Mukmin.
Umar memiliki garis keturunan dari Umar bin Khaththab. Nama lengkapnya Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam bin Abu al-Ash bin Umayyah bin Abd Syams bib Manaf. Anak pertama dari sepuluh bersaudara. Ayahnya, Abdul Aziz bib Marwan, adalah salah seorang dari gubernur Klan Umayyah. Ia seorang pemberani dan suka berderma. Abdul Aziz adalah pria shalih yang pemahaman Islamnya sangat baik. Ia merupakan murid dari Abu Hurairah. Abdul Aziz menikah dengan seorag

Hakekat Orang Bangkrut

Hakekat Orang Bangkrut
Dr Ali Trigiyatno

Pada dasarnya tidak ada orang yang mau mengalami kebangkrutan baik di dunia atau di akhirat. Namun demikian, Nabi Muhammad saw dalam Hadits shahih riwayat Imam Muslim menjelaskan orang yang akan mengalami kebangkrutan besuk di hari kiamat sekaligus nasib akhirnya. Adapun bunyi lengkap Hadits itu adalah sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?” Para sahabat menjawab,”Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.” Rasulullah saw bersabda: “ Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan (pahala) shalat, puasa, dan zakat, tetapi sering mencaci-maki, menuduh dan makan harta orang lain serta membunuh dan memukul orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada

Jihad Amar 'Adli Nahi Dhulmi

JIHAD AMAR ‘ADLI NAHI DHULMI
Prof Dr HM Amien Rais, MA

Tantangan Muhammadiyah ke depan cukup berat, kita perlu membuat langkah-langkah penting sesuai kemampuan kita. Kita memang tidak dituntut melakukan hal-hal yang diluar kesanggupan kita (Al-Baqarah 286). Tetapi kita perlu membuat langkah untuk mengatasinya.
Pertama, menegaskan dan memperluas doktrin perjuangan kita. Dalam rangka menjunjung tinggi dan menegakkan agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya perlu menegaskan hal ini. Selama ini Muhammadiyah melaksanakan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tijdid yang diwujudkan dalam amal usaha, program dalam kegiatan tertentu.
Dalam kegiatan ini, sudah tiba saatnya Muhammadiyah juga mengembangkan Dakwah Al-amru bil ‘Adli dan An-Nahyu ‘Anil Dhulmi. Yakni berjuang menegakkan keadilan dan membrantas kedzaliman (An Nahl 76 dan 90, Al A’raf 159 dan 181, dan Al Maidah 8). Barangkali bisa dikatakan Al-amru bil ma’ruf dan An-Nahyu ‘Anil Munkar lebih menitikberatkan pada kehidupan moral atau akhlak. Sedangkan Al-amru bil ‘Adli dan An Nahyu ‘Anil Dhulmi lebih menyangkut persoalan

Hubungan Radla’ah Lewat Donor Asi

Hubungan Radla’ah Lewat Donor Asi
Dra Siti Aisyah, MAg

Fenomena donor ASI mengundang pertanyaan dikalangan masyarakat. Permaslahan yang diperdebatkan terkait dengan hubungan mahram karena radla’ah (pemberian ASI oleh perempuan lain) yang menyebabkan tidak boleh menikah dengan ibu menyusui dan saudara sepersusuan.
Terkait dengan hubungan mahram karena radla’ah memang belum ada kesepakatan. Fatwa maupun Keputusan Tarjih juga belum ada. Di kalangan ulama Tarjih sudah ada wacana pemikiran tentang hal tersebut, namun belum ada kata sepakat, sehingga belum ada keputusan. Di kalangan ulama Fikqih, terdapat perbedaan pendapat. Donor ASI merupakan suatu kebutuhan. Mereka sepakat terdapat hubungan mahram karena radla’ah, sehingga perlu diketahui identitas donor, baik dari sisi kesehatan dan mendasari akhlak atau kepribadian anak.
Prinsip dasar dalam penetapan hukum donor ASI adalah bahwa donor ASI, termasuk wilayah muammalah duniawiyah, yang hukum dasarnya adalah “mubah”, sejalan dengan kaidah ushuliyyah

Sikap Orang Kafir (2)

Sikap Orang Kafir (2)
Surat Al-Baqarah ayat 165-167

Dalam diri manusia terkadang muncul semacam peperangan batin. Antara memilih yang hak dan yang batil. Terkadang timbul dalam hati manusia semacam pertentangan antara mengabdi kebenaran yang berasal dari Allah atau mengabdi kepada hawa nafsu. Sungguh beruntung orang yang dapat mengalahkan dan menundukkan hawa nafsunya dan memihak kepada kebenaran yang diyakininya. Mukmin yang baik yang diharapkan oleh Qs. Al-Baqarah [2]: 165 adalah orang yang meletakkan kecintaan dan loyalitas kepada Allah di atas kecintaan kepada hawa nafsu atau kepentingan pribadi.
Loyalitas kepada Allah dalam kehidupan di dunia ini tercermin, antara lain, dalam bentuk loyalitas kepada aturan-aturan dan tuntunan yang digariskan oleh Allah untuk kebahagiaan kehidupan manusia dimuka bumi. Tiadanya loyalitas kepada Allah bisa berbentuk ketidakpatuhan kepada pedoman dan petunjuk-petunjuk ilahi. Perilaku seperti ini juga dapat dianggap sebagai “mengambil yang selain Allah menjadi tandingan-tandingan”  yang dikecam oleh Qs. Al-Baqarah [2]: 165.
karena menganggap bahwa “tandingan-tandingan” Tuhan itu memiliki kekuatan seperti kemampuan

Memperkuat Keluarga Sakinah

MEMPERKUAT
KELUARGA SAKINAH

Mukatamar ke-47 ‘Aisyiyah di Makassar, bulan Agustus yang lalu, merupakan Muktamar yang istimewa bagi ‘Aisiyah, karena bertepatan denga satu abad ‘Aisyiyah. Untuk itu muktamar kali ini sedikit berbeda dengan Muktamar-Muktamar ‘Aisyiyah seblumnya. Muktamar ke-47 ini, sekaligus menandai ‘Aisyiyah memasuki abad kedua. Menandai abad kedua ini, dalam Mukmara kali ini, ‘Aisyiyah mencoba merumuskan tentang pokok pikiran ‘Aisyiyah abad kedua. Pokok pikiran ini memberikan gambaran, apa yang harus dilakukan oleh ‘Aisyiyah minimal untuk lima tahun kedepan.
Sebagai pelopor gerakan perempuan Indonesia, sebagaimana dinyatakan dalam pokok pikiran ‘Aisyiyah Abad kedua, dari zaman ke zaman para tokoh ‘Aisyiyah sejak awal pergerakan merintis kiprah dengan ruh keyakinan keagamaan yang kokoh, jiwa ikhlas, pengetahuan dan kecerdasan yang luas, sikap rendah hati, keuletan, pengalaman, kesungguhan, serta pengkhidmatan yang tidak kenal lelah dalam khazanah perjuangan kaum perempuan Islam. Kisah ‘Aisyiyah itu merupakan prjuangan untuk berjihad dalam memajukan seluruh aspek kehidupan melalui penguatan spiritualitas, akhlak,

Mencegah Kekerasan Atas Nama Agama

Mencegah Kekerasan Atas Nama Agama

Kekerasan atas nama agama mendapat sorotan dalam muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar. Paling tidak ada 4 poin dalam rekomendasi Muktamar yang menyorot tentang kekerasan atas nama agama ini. Dua point dalam isu keumatan, satu point dalam isu kebangsaan dan satu point dalam isu kemanusiaan universal untuk ditindak lanjuti pasca Muktamar ini.
Sumber-sumber kekerasan ini antara lain: takfiri (kecenderungan menkafirkan pihak lain), hubungan Sunni-Syiah, lemahnya toleransi, dan diskriminasi. Keempat hal tersebut patut menjadi perhatian agar kekerasan atas nama agama tidak berlangsung di bumi Allah.
Perkembangan muttakhir menunjukkan gejala meningkatnya perilaku keberagaman yang ekstrim antara lain kecenderungan mengkafirkan pihak lain (takfiri). Di kalangan umat islam terdapat kelompok yang suka menghakimi, menanamkan kebencian, dan melakukan tindakan kekerasan

Kezaliman Menuai Badai

Kezaliman Menuai Badai

Hakim, polisi, dan pengacara dijerat lembaga anti ruswah dan sebagian sudah masuk penjara. Jika para penegak hukum terjerat kasus hukum bagaimana nasib bangsa dan Negara hukum? Ibarat pepatah pagar makan tanaman. Apapun menjadi tidak aman karena penjaga hukum kehilangan amanah. Hukum dirusak olah penegaknya sendiri.
Keadaan malah tambah parah. Penegak hukum arogan dan sewenang-wenang. Siapapun seakan mudah dijebloskan ke bui hanya oleh seorang petinggi penegak hukum yang sok kuasa. Orang dijerat hukum karena  mengusik kepentinganya. Sementara para penjahat kelas berat yang merusak Negara dibiarkan leluasa karena sejalan dengan kepentingannya. Ketika diperingatkan oleh para ulama dan penjaga moral bangsa malah mencerca dengan congkak, seolah Negara ini miliknya. Kekuasaan dan arogansinya melebihi pemimpin tertinggi negeri. Atasnama hukum malah semaunya sendiri. Sungguh

Menebar Manfaat

MENEBAR MANFAAT
Mutohharun Jinan

Diriwayatkan dari Jabir berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baiknya manusia adalah orang yang  paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).” (HR Thabrani dan Daruquthni).
Hadits tersebut mendorong kaum Muslim untuk berlomba-lomba menjadi orang yang baik. Indicator kebaikan seseorang itu dapat dilihat dari manfaatnya bagi kehidupan orang lain, dimanapun ia berada. Semakin banyak member manfaat berarti semakin baik pula kehadirannya ditengah masyarakat.
Aspek kemanfaatan memang seringkali menjadi salah satu pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan. Misalnya, jika seseorang harus memilih salah satu dari banyak kemungkinan, maka yang dipilih adalah yang paling banyak mengandung manfaat dan yang paling sedikit mengandung

Manusia Menurut Fitrah Beragama Tauhid

Manusia Menurut Fitrah Beragama Tauhid

Kiai Dahlan kerap kali menerangkan: “Agama itu adalah cenderungnya ruhani berpaling dari nafsu, yang naik ke angkasa kesempurnaan, yang suci, yang bersih dari tawanan benda-benda. Menurut Kiai Dahlan, orang yang beragama ialah orang yang jiwanya menghadap kepada Allah dan berpaling dari lainnya. Bersih tidak dipengaruhi oleh lain-lainnya, hanya tertuju kepada Allah, tidak tertawan oleh kebendaan dan harta benda. Sikap ini dapat dibuktikan dan dilihat dengan kesadaran menyerahkan harta benda dan dirinya kepada Allah.
Oleh karena itu, pada hakikatnya agama berada di dalam hati manusia. Bukti atau tanda orang yang beragama dapat dilihat pada lahirnya. Faham yang demikian itu, sesuai dengan agama fitrah

Ciri-ciri Orang yang Bertauhid

Ciri-ciri Orang yang Bertauhid
Hasanuddin, SPdI

Suatu hari, anak kecil, sang penggembala raja disuruh menjual salah satu gembalanya oleh Khalifah Umar dan jangan diberitahukan kepada raja. Spontan anak tersebut menjawab, “Lalu Fa ainallah?” “Dimana Allah?”  Dari kisah tersebut kita bisa bercermin bahwa anak tersebut marasa Allah selalu bersamanya dan takut berbuat sekecil apapun. Dengan kata lain anak tersebut memiliki tauhid yang tinggi kepada Allah yakni, menyakini bahwa Dia adalah satu-satunya zat yang maha segala-galanya.

Bagaimana cirri orang yang bertauhid?
1.       Memaafkan
Kita sering menyaksikan sekelompok masyarakat begitu mudah mengumbar emosi tanpa

Sikap Orang Kafir (1)

Sikap Orang Kafir (1)

Surat Al-Baqarah 165-167:
(165) Di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
(166) (yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.

BUKIT / JABAL UHUD

BUKIT / JABAL UHUD

Jabal Uhud. Sebuah bukit bersejarah sekitar 5 km dari Madinah kea rah Makkah. Ia saksi bisu tentang perang di jalan Allah yang semula meraih kemenangan, namun berujung kekalahan. Dalam perang kedua antara umat Islam dan kaum Quraisy pada 15 Syawal tahun ke-3 Hijriyah itu pejuang Islam mati syaid. Termasuk Hamzah bin Abi Thalib, paman tercinta Nabi.
Perang Uhud sempat meruntuhkan mental kaum Muslimin. Allah kemudian membangkitkan semangat, sebagaiman firman-Nya dalam Al-Qur’an yang artinya, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan jaganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang  yang tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Qs. Ali Imran [3]: 139). Saat itu sebagian pasukan Muslim tergoda ghanimah dan tidak taat amanah!
Uhud member pelajaran berharga. Umat Islam, hatta ketika Nabi Muhammad berada disamping mereka, dalam perjuangan menegakkan ajaran Ilahi tidak luput dari cobaan berat. Berjuang di jalan Allah itu harus disiplin taat kepada Rasul-Nya, istiqamah dan bermujahadah, serta tidak boleh

MUHASABAH

MUHASABAH
M Husni
Hisablah dirimu sebelum dihisab orang lain. Ajaran kebaikan tersebut sangat mendalam tentang pentingnya setiap Muslim mengenal diri secara hakiki. Mungkin dapat ditambahkan, hisablah diri sebelum menghisab orang lain. Kata pepatah, ketika telunjuk menuju ke hidung orang, sesungguhnya jari tangan yang lain menunjuk diri sendiri.
Memahami diri sendiri memang harus diupayakan. Lumrahnya orang mudah sekali mengenal orang lain, tetapi sering gagal mengenal diri sendiri. Mengenal identitas diri secara jasmani, boleh jadi cukup dengan berdiri didepan cermin. Semua akan gamblang. Namun, mendefinisikan diri secara ruhani, harus dilakukan dengan muhasabah secara serius.
Muhasabah alias instropeksi berarti melakukan peninjauan atau koreksi terhadap kelemahan dan kesalahan diri sendiri. Jangan sampai menyangka diri ini pintar, ternyata bodoh. Jangan sampai mengira diri ini dermawan, ternyata kikir. Jangan sampai menduga diri ini penyabar, ternyata

Iman, Hati, dan Lisan

Iman, Hati, dan Lisan
Bahrus Surur-Iyunk

Dalam sebuah Hadits Rasulullah pernah bersabda yang artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari Muslim)
Hadits riwayat Bukhari-Muslim ini mengisyaratkan adanya keterkaitan antara iman dan lisan, antara keyakinan dan perkataan. Keterkaitan itu bukan hanya terjalin karena iman itu memang harus diucapkan dengan lisan, melainkan juga karena pengejawantahan iman dan takwa itu harus diwujudkan dalam perbuatan dan, terutama, perkataan.
Dalam Qs Al-Ahzab: 70 – 71, Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu

TANDA TANDA KEESAAN ALLAH

Tanda-tanda Keesaan Allah (2)
Surat Al-Baqarah ayat 163-164

Bukti lain tentang kekuasaan dan keesaan Allah, sebagaimana disebut dalam Qs. Al-Baqarah [2]:164, terdapat pada pergantian malam dan siang (ikhtilafi-l-lail wa-n nahar). Makna pergantian malam dan siang pada ayat ini yaitu adanya malam setelah siang usai, dan timbulnya siang setelah malam beralu. Bumi, selain bergerak sepanjang orbitnya, juga berputar terhadap dirinya sendiri. Karena semua putaran itu, sisi bumi yang menghadap matahari menjadi terang. Kondisi terang ini disebut siang.
Allah menciptakan malam dan siang untuk mempermudah kehidupan manusia. Jika terjadi siang terus menerus tanpa adanya malam, manusia tidak akan mempunyai waktu khusus untuk tidur yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan manusia. Jika terjadi malam terus menerus tanpa ada siang, maka aneka tumbuhan yang memerlukan siang dan malam akan dapat punah dan kehidupan akan ikut punah. Adanya pertukaran siang dan malam memungkinkan manusia dapat mengatur jadwal kegiatan untuk bekerja dan beristirahat secara teratur. Qs. Al-Furqan (25): 47 menyebutkan alas an Allah

DAKWAH ITU PENCERAHAN


Dakwah Itu
Pencerahan

Dakwah adalah salah satu identitas organisasi Muhammadiyah. Sebagai organisasi dakwah, Muhammadiyah tidak dapat mengelak dari tugas ini. Dimanapun berada, Muhammadiyah mesti melakukan tugas ini, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Tidak sedikit tantangan yang dialami Muhammadiyah dalam berdakwah. Tantangan bukan hanya makin beragamnya masyarakat, tetapi juga kualitas dan kuantitas para da’i dan muballighnya. Lebih berat lagi, makin modernya masyarakat dengan kecanggihan teknologi merupakan tantangan yang membutuhkan respons Muhammadiyah.
Beberapa hal tersebut merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Muhammadiyah. Dasrizal Dahlan, Ketua

SUFI YANG MENGUASAI BANYAK ILMU

SUFI YANG MENGUASAI BANYAK ILMU
Ibnu Arabi

Ibnu Arabi, sufi besar yang kontroversial, tapi bisa diminati. Gagasan Wahdah al-Wujud dan al-Insan al-Kamil-nya memunculkan pro dan kontra. Namun siapa mengira, ternyata gagasan itu mengalir justru dari kecintaannya pada perempuan. Ia jatuh cinta. Puji-pujiannya kepada Allah lahir dari kerinduan mendalam pada perempuan yang dicintainya. Kasmarannya membuahkan ratusan karya tasawuf. Karya yang memberikan banyak wacana dalam khazanah Islam.
Muhiddin Abu Abdullah Muhammad ibn Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah Hatimi at-Ta'i atau

PENGUATAN PERAN POLITIK ISLAM INDONESIA

PENGUATAN PERAN POLITIK ISLAM INDONESIA
Dr H Haedar Nashir, MSi

Kongres Umat Islam Indonesia VI tahun 2015 di Yogyakarta membahas antara lain "Penguatan Peran Politik Islam". Enam poin Risalah Yogyakarta pun telah dideklarasikan ke publik. Agenda tersebut sungguh penting dan strategis menjadi pembahasan dan dicarikan solusinya karena dalam aspek politik, selain ekonomi dan budaya, memang masih dijumpai anomali atau ketidaknormalan dalam hal kehidupan politik umat Islam di Republik ini.
Ada apa dengan politik umat Islam? Menurut Ketua Umum MUI Pusat yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Prof HM Din Syamsudin, pada Iftitah Kongres, bahwa jumlah umat Islam secara Demografis tidak tercermin dalam peran politik. Selain itu, terdapat kesenjangan yang lebar antara elemen

LANDSCAPE ISLAMI YANG BERKEMAJUAN

 LANDSCAPE ISLAMI YANG BERKEMAJUAN

Ketika orang naik ke pencakar langit di Jakarta, mereka mempunyai persepsi masing-masing. Ada yang takut ada pula yang senang dapat melihat pemandangan yang menakjubkan sekaligus bangga sudah dapat naik ke pencakar langit tertinggi. 
Tetapi ada pula yang melihat didasari pada kondisi lingkungan seperti yang dilakukan Presiden Jokowi dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Yunahar Ilyas, Lc, MAg, meski persepsi mereka terhadap lingkungan juga berbeda.
Prof Dr Yunahar Ilyas sebagai seorang ulama, melihat lingkungan berdasar, pemahaman agama yang dimilikinya, sedangkan Presiden Jokowi melihat lingkungan dengan kacamata kesejahteraan rakyat.

PERKUAT GERAKAN POLITIK ISLAM

 PERKUAT GERAKAN POLITIK ISLAM

Mengapa umat Islam semakin tidak diperhitungkan dalam dunia politik? Mengapa beberapa kali umat Islam hanya dijadikan sebagai pendulang suara setiap Pemilu, Pilkada, dan bahkan Pilpres? Pertanyaan ini sudah lama hinggap dipikiran umat Islam. Akan ditemukan jalan keluar. 

Kondisi politik Indonesia akhir-akhir ini diwarnai budaya politik yang tidak baik. Berbagai penyimpangan dianggap sebagai perilaku yang lazim, lumrah. Ada liberalisasi politik, dari politik koruptif, manipulatif, hingga menghalalkan segala cara. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Ini memberikan sinyal hilangkanya moral dalam dunia politik. "Acuan moral  dari Islam sangat dibutuhkan dalam dunia politik," kata Anis Matta, Presiden PKS. Moralitas yang berbasis pada prinsip politik dalam Islam, seperti tauhid, syura, keadilan,

MEMBANGUN ALIANSI STRATEGIS UMAT ISLAM

 MEMBANGUN ALIANSI STRATEGIS UMAT ISLAM

Konggres umat Islam 7-8 November 1945 di madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, melahirkan "consensus of Islamic politic" bernama Majelis Syura Muslimin Indonesia. Saat itu kekuatan politik umat Islam sempat diperhitungkan.
Sejarah panjang pergulatan umat Islam di Indonesia seharusnya membawa umat Islam diposisi yang terhormat. Sejak era kerajaan, di era kolonial, dan diawal proklamasi kemerdekaan, umat Islam Indonesia selalu tercatat sebagai penentu.
Umat Islam adalah elemen utama pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankan NKRI sebagai sebuah hasil mujahadah politiknya yang bersifat final dan mengikat.
Namun, melihat perkembangan kondisi umat Islam Indonesia terkini, umat Islam justru terkesan, menjadi

KITAB PALING OTORITATIF KEDUA SETELAH AL-QUR'AN

KITAB PALING OTORITATIF KEDUA SETELAH AL-QUR'AN

Judul: Shahih Al-Bukhari
Pengarang: Muhammad bin Ismail Al-Bukhari
Penerbit: Maktabah Rusyd, Riyadh: Saudi Arabia, edisi Raid bin Sabri bin Abi Ulfah

Keseharian Muslim di manapun dan kapanpun tidak dapat dilepas dari Hadits. Dari pengajian ibu-ibu di sebuah desa di Bantul Yogyakarta hingga kelas Islamic Studies serius di Cairo, Mesir atau di Leiden, Belanda. Semua menyitir Hadits dan tidak dapat dilepaskan dari pernyataan "Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Al-Bukhari." Sebuah kompi pasukan di Maroko menamakan diri mereka Bukhariyah, karena ditengah menjalankan tugas kemiliteran, mereka selalu membawa kitab shahih Al-Bukhari untuk dibaca jika waktu senggang. Demikian penghargaan umat terhadap kitab ini dimana diwakili oleh komentar Syaikhul-Islam Ibnu

CINTA YANG DIRAHMATI

CINTA YANG DIRAHMATI
Gofur Alkendali

Usianya 35 tahun tapi belum menikah, orang menyebutnya perawan tua, tidak laku bagi laki-laki untuk dinikahi. Itulah Halimah adik iparku, anak bungsu dari empat bersaudara. Selain lupa akan usianya yang makin bertambah, Halimah juga tidak sadar kalau dirinya tidak cantik. Meski suka dandan dan bersolek agar wajahnya cantik, tetapi saja tidak menarik. Tubuhnya cundak (culun gak ada sepundak, pinjam istilah anak ABG), kulitnya tidak bersih, tidak sedap dipandang tiap lelaki.

Kekurangsempurnaan fisik Halimah dilengkapi dengan karakternya yang menyebalkan, tidak enak diajak bicara, suka memotong pembicaraan orang, dan ngeyelan. Ketika dikasih nasehat selalu membantah. Dia bukan tipe wanita penurut, hatinya keras, sulit ditaklukkan, dan maunya menang sendiri. Kalau merasa

ORANG MUNAFIK dan MUTTAQIN ditinjau dari sisi KESEHATAN

ORANG-ORANG MUNAFIK DAN MUTTAQIN
DITINJAU DARI SISI KESEHATAN
oleh: dr Catur

Orang-orang munafik hidupnya sangat menyakitkan. Orang munafik selalu menunjukkan ke-Islamannya dan menyembunyikan keburukannya. Mereka berada diantara orang-orang mukmin.
Orang munafik merupakan orang sakit yang kondisi fisik dan kejiwaannya tidak bagus. 

Ciri-ciri orang munafik:
  1. Kalau bicara bohong
  2. Kalau janji ingkar

PANDUAN VERVAL NRG GURU SERTIFIKASI | 2015

Panduan Verval NRG Guru Sertifikasi - Bapak / Ibu guru yang sudah sertifikasi dan pastinya memiliki NRG (nomor regestrasi guru) yaitu nomor unik yang dimiliki guru yang sudah bersertifikasi. NRG tersebut haruslah di verifikasi dan validasi (verval) melalui layanan PADAMU NEGERI agar NRG tersebut tetap VALID. Apabila tidak dilakukan Verval ulang NRG tersebut dianggap tidak valid oleh sistem. Berikut alur Verval NRG:
Panduan Lengkap Verval NRG Klik di SINI
 

HAYYA 'ALA AL-FALAH

 HAYYA 'ALA AL-FALAH

Hayya 'Ala Al-Falah - Setiap manusia ingin hidupnya bahagia, menang dan sukses. Tidak ada orang yang tidak menginginkan ketiganya, kecuali mereka yang tidak normal. Bahkan untuk bahagia, sukses, dan menang ada yang menggunakan segala cara yang tak halal. Sebutlah para koruptor, penjahat dan siapapun yang peranaginya suka menghalalkan segala cara yang kotor.

Kebahagiaan, kemenangan dan kesuksesan dalam rujukan Islam disebut "al-Falah". Dalam Al-Qur'an terdapat 40 kata "al-Falah" dalam berbagai variasi ujaran. Sebelas kata diantaranya dirangkaikan dengan "la'allakum tufihun", artinya agar kamu atas karunia Allah memperoleh keberuntungan. Sedangkan 12 kata "al-muflihun" dan satu kata "al-muflihim", yaitu "orang-orang yang menang, bahagia, dan berhasil". Artinya betapa penting memaknai kemenangan, kesuksesan dan kebahagiaan dalam sepirit "al-falah" diambil dari kata "fal-hu". Dalam Al-Munjid" antara lain disebutkan beberapa arti kata "al-falah" yaitu "sya-qa-ha" (falhu al-ardl) yaitu mengolah bumi, membelah tanah atau membajak. Arti lain ialah "na-ja-ha" yaitu berhasil dengan

MENUTUP KHUTBAH DENGAN SALAM

 MENUTUP KHUTBAH DENGAN SALAM

Menutup Khutbah dengan Salam - Nabi Muhammad saw apabila naik mimbar untuk khutbah, beliau selalu memulai dengan salam, Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuhu. Diantara Hadits mengenai salam dalam khutbah ialah Hadits riwayat Ibnu majah: 1109 dan Al-Baihaqi: 923 : "Dari Jabir bin Abdullah: Bahwasannya Nabi saw apabila naik mimbar beliau memberi salam".

Juga terdapat di dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam asy-Syafi'i: "Rasulullah saw pernah naik dan berdiri di tangga mimbar yang dekat dengan tempat duduk, lalu memberi salam, lalu duduk ditempat duduk hingga muadzin selesai adzan, lalu berdiri khutbah yang pertama, kemudian duduk lagi, lalu berkhutbah yang kedua." [Al-Umm, juz 2, hlm 408] 

Kedua Hadits di atas menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw hanya memberi salam ketika akan berkhutbah, sedangkan memberi salam untuk manutup khutbah tidak ditemukan hadits mengenai hal tersebut. Oleh karenanya, di akhir khutbah Jum'at tidak perlu memberi salam seseuai dengan sunnah yang di contohkan oleh Nabi Muhammad saw. Wallahu a'alam-shawab.

sumber:
SUARA MUHAMMADIYAH 04/100 | 16-28 FEBRUARI 2015

MENGHIDUPKAN RUH KE-ISLAMAN DI BASIS GERAKAN

MENGHIDUPKAN RUH KE-ISLAMAN DI BASIS GERAKAN
Dr H Haedar Nashir, MSi

Hidup matinya Muhammadiyah sebagai gerakan keumatan dan kemasyarakatan tergantung pada aktivitasnya di basis Ranting. Ranting merupakan tolok ukur utama dari keberadaan Muhammadiyah di akar rumput. Ditingkat kepemimpinan paling bawah itulah adanya denyut nadi kehidupan jamaah umat dan masyarakat. Meskipun keberadaan Muhammadiyah kuat ditingkat kepemimpinan Pusat, Wilayah, Daerah, dan Cabang maka semuanya tidak akan kokoh jika pergerakan rantingnya rapuh atau lemah.

Sungguh tepat adagium yang sering digelorakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Din Samsuddin, bahwa "Ranting itu penting", sehingga "Cabang, Daerah, Wilayah dan Pusat berkembag". Adapun basis aktivitas dan sasaran dakwah Ranting Muhammadiyah ialah jamaah, yaitu komunitas umat dan

FENOMENA LEMAHNYA IMAN

 FENOMENA LEMAHNYA IMAN

TANDA - TANDA LEMAHNYA IMAN:
  1. Cenderung suka berbuat maksiat
  2. Hatinya semakin mengeras (tidak sensitif)
  3. Tidak bermujahadah bahkan malas ketika beribadah
  4. Mudah marah
  5. Suka berkeluh kesah
  6. Malas berdzikir kapad Allah SWT
  7. Enggan melakukan da'wah Islamiyah (amar ma'ruf dan nahi munkar)
  8. Suka pamer: a. gila kekuasaan  b. gila hormat  c. gila pujian
  9. Thama'
  10. Bakil
  11. Tidak konsekwen dengan pembicaraannya
  12. Meremehkan larangan-larangan Allah SWT
  13. Meremehkan amal shalih
  14. Tidak peduli kepada penderitaan orang lain
  15. Gemar cekcok, berdebat dan memutuskan tali persaudaraan
  16. Gila harta
  17. Sekuler dan liberal
  18. Pola hidup boros dan suka hidup mewah

PENYEBAB MELEMAHNYA IMAN:
  1. Berada di dalam lingkungan yang tidak Islami dalam waktu yang lama
  2. Menjauh dari figur yang pantas dijadikan uswah hasanah
  3. Malas menuntut ilmu syariat
  4. Gemar berada di tempat yang dipenuhi hura-hura dan kemaksiatan
  5. Sibuk dengan harta, istri (wanita) anak
  6. Panjang angan-angan
  7. Berlebih-lebihan dalam hal: tidur, makan-minum, bicara dan bergaul (yang tidak bermanfaat)
 TERAPI LEMAHNYA IMAN:
  1. Membaca dan mentadabburi al-qur'an
  2.  Menuntut ilmu syariat
  3. Mengisi sisa umur dengan amal shalih
  4. Bergaul dengan orang shalih
  5. Meragamkan ibadah
  6. Takut su'ul khatimah
  7. Banyak mengingat kematian
  8. Mengingat alam akhirat
  9. Berdzikir dan berdoa
  10. Bersikap qona'ah dan zuhud
  11. Muhasabah
 

RAKOR PIMPINAN MUHAMMADIYAH DAERAH NGAWI

 RAKOR PIMPINAN MUHAMMADIYAH DAERAH NGAWI
PRA MUKTAMAR MUHAMMADIYAH Ke 47
MAKASAR

Instruksi PP Muhammadiyah:
  1. Pemasangan Baliho, Poster, Spanduk Muktamar dilingkungan Persyarikatan, Aum dan kawasan publik.
  2. Pengajian / ceramah dengan tema Muktamar.
  3. Musyda, Musycab dan Musyran.
  4. Kunjungan ke bawah secara bertingkat dalam rangka pembinaan, sosialisasi muktamar.
  5. Materi baliho, poster dan sepanduk dapat di download di http://muktamar47.muhammadiyah.or.id

KEKOMPAKAN PDM BANYUWANGI

KEKOMPAKAN PDM BANYUWANGI
Oleh: Nadjib Hamid

Hari Ahad merupakan hari libur bagi kebanyakan orang. Tapi bukan bagi PDM Banyuwangi. Setidaknya itulah yang saya saksikan pada pertengahan Desember lalu. Meski rumah tempat tinggal ketua dan anggota PDM lainnya tersebar jauh dari ibu kota kabupaten, toh tidak menghalangi kekompakan mereka dalam menjalankan aktivitas pembinaan jamaah, organisasi dan amal usaha.

Rata-rata jarak tempat tinggal mereka sekitar 35 km dari pusat kota. Rumah ketua Syuhadak As'ari, di Jatirejo. Wakil Ketua Mukhlis Lahuddin di Jember (baru belakangan ini pindah ke Genteng), Muslimin di Muncar, Syamsuddin di Pakis Duren, dan hanya sedikit pimpinan yang tinggal di kota.

SEHAT MENJAGA WUDHU

SEHAT MENJAGA WUDHU
dr Agus Sukaca, MKes

"Sesungguhnya umatku pada hari kiamat akan datang dengan berseri-seri (bersinsr) karena bekas wudhunya, maka barangsiapa mampu memanjangkan sinarnya hendaklah ia lakukan."
(HR Ahmad)

Sering berwudhu memanjangkan dan menyempurnakan sinar akibat bekas air wudhu. Demikian pula menjaga diri dalam keadaan suci dari hadast. Diantara umat Islam ada yang melakukannya dengan menggantung wudhu, yakni selalu menjaga dalam keadaan suci dari hadast. Tentu ini merupakan amalan utama, tetapi dalam melakukannya hendaknya memperhatikan aspek kesehatan sehingga tidak merugikan tubuh.

UMAT ISLAM HARUS SEGERA BANGKIT


UMAT ISLAM HARUS SEGERA BANGKIT
Ahmad Najib Burhani, PhD

Beberapa kajian telah dilakukan untuk melihat mengapa umat Islam seprtinya selalu kalah di Indonesia. Salah satu temuan dari kajian itu misalnya menyebutkan bahwa umat islam Indonesia itu merupakan mayoritas dalam jumlah, tapi memiliki mentalitas sebagai minoritas. Istilah yang sering dipakai adalah minority complex. Penyakit minority complex ini biasanya dialami oleh kelompok minoritas. Ini terwujud, misalnya, ketika mereka melihat sesuatu yang unik yang ada pada mereka sebagai suatu penyimpangan atau keanehan. Mereka melihat uniqueness sebagai kelemahan atau bahkan sebagai problem atau masalah. Namun minority complex juga bisa terjadi pada kelompok mayoritas, seperti terjadi pada umat Islam Indonesia yang secara kuantitas mencapai hampir 90 persen dari total penduduknya. Penyakit inilah yang diantaranya yang menyebabkan sebagian umat Islam selalu berfikir tentang ancaman dari kelompok minoritas, hidup dalam

TAHLILAN DAN PARA PEMBURU SURGA

TAHLILAN DAN PARA PEMBURU SURGA
Prof Dr H Muhadjir Effendy, MAP

Ketika Universitas Muhammadiyah Malang memberi gelar Doktor Kehormatan atau Doktor Honoris Causa (HC) kepada Drs H Said Tuhuleley MM, sungguh tidak mudah karena Pak Said bukan orang yang gampang menerima tawaran semacam ini. Bagi UMM ini adalah pemberian gelar Doktor Honoris Causa pertama setelah berusia 50 tahun dan telah meluluskan 20 Doktor. Namun yang terpenting dan substantif dari pemberian gelar doktor kehormatan tersebut adalah karena yang bersangkutan memang layak mendapatkannya. 

Pak Said Tuhuleley adalah salah seorang yang sangat intens mencoba mengimplementasikan apa yang

Bermartabat Karena Bekerja

BERMARTABAT KARENA BEKERJA
Mutohharun Jinan

Kendati sudah puluhan tahun berlalu, kebanyakan orang masih ingat ketika ditanya apa cita-citanya sewaktu masih kecil. Jawaban yang tiba-tiba muncul saat itu bermacam-macam, ada yang ingin jadi dokter, insinyur, guru, pilot, astronot dan lain-lain. Beragam jenis profesi yang muncul itu pada dasarnya merupakan ungkapan imajinasi bahwa setiap orang hakikatnya ingin hidup bahagia, sejahtera, sukes, dan seterusnya dengan bekerja.

Tampaknya keinginan bekerja atau berkarya menjadi bagian kodrati yang disematkan oleh Allah dalam diri setiap orang. Karena itu pula salah satu yang bisa mempertahankan dan mengangkat martabat manusia

Jangan Menyerupai Akidah Non Islam

Jangan Menyerupai Akidah Non Islam

Pada awal gerakkanya KH Ahmad Dahlan sering dituduh sebagai seorang khafir, karena gebrakannya yang sering menyerupai gerakan non Islam dan menyelisihi apa yang biasa diakukan ulama waktu itu. Semisal menetukan arah kiblat dengan ilmu falak yang dikuasainya dan mengajar santrinya dengan model klasikal yang lazim dipakai oleh non Islam pada waktu itu.

Mereka menuduh KH Ahmad Dahlan menggunakan sebuah Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh perawai. Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
Rasulullah shallallaahu'alihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka".
 Hadits ini memang dinilai shahih dan diriwayatkan melalui banyak jalan antara lain: Diriwayatkan oleh

Memosisikan Budaya dalam Agama

Memosisikan Budaya dalam Agama

Prof Dr H Yunahar Ilyas, LC, MA

Budaya adalah hasil kreativitas manusia, oleh sebab itu dia tidak statis, tapi dinamis, elastis dan fleksibel. Perubahan budaya dapat dipengaruhi oleh waktu, tempat, alam, lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Budaya berpakaian masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan yang dingin tentu berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah pantai yang panas. Budaya berpakain masyarakat dari negara tropis berbeda dengan budaya berpakain masyarakat yang tinggal di negara yang mengenal empat musim. Pakaian musim panas tentu berbeda dengan pakaian musim dingin.

Jika budaya ingin ditempatkan dalam kategori ibadah, maka dia masuk dalam kategori ibadah 'amah bukan

SENI DAN DAKWAH

SENI DAN DAKWAH
M Muchlas Abor

Seni atau kesenian,sering kita dengar dalam perakapan keseharian. Kalau kata itu disebut maka kita membayangkan sesuatu yang indah atau ada keindahan. Secara umum tentulah itu tidak keliru. Sebab, memang, esensi seni adalah keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia yang mendorongnya untuk megekspresikan segala sesuatu yang indah.

Manusia hidup tidak dapat dipisahkan sama sekali dari seni. Seni bagi manusia menjadi bagian dari hidup dan kehipupan. Bahkan, itu merupakan salah satu fitrah hidup. Potensi diri pada manusia itu merupakan anugerah Allah. Anugerah itu hendaklah digunakan secara baik untuk menikmati dan mengekspresikan keindahan . Allah tentu tidak melarang. Rasulullah Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya Allah Maha

Mengapa Muhammadiyah Tidak Bertarekat?

Mengapa Muhammadiyah Tidak Bertarekat?

Tarekat berarti jalan, cara, metode, sistem, madzab, haluan, aliran, keadaan dan atau tiang tempat berlabuh. Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan diri yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan. Sebagai jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, orang yang melakukan tarekat tidak dibenarkan meninggalkan syariat, bahkan pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syariat agama.

Agar dapat melaksanakan tarekat dengan baik, seorang murid hendaknya mengikuti jejak dan melaksanakan perintah serta anjuran yang diberikan mursyd (guru)nya. Ia tidak boleh mencari-cari keringanan dalam

Menggerakkan Muhammadiyah dengan Ikhlas dan Kesungguhan

Menggerakkan Muhammadiyah dengan Ikhlas dan Kesngguhan

oleh Dr H Haedar Nasir, MSi

Muhammadiyah itu kaya mozaik keutamaan. Di wilayah, daerah, cabang, ranting, dan jamaah Muhammadiyah banyak di jumapai para pemimpin, kader, serta warga yang ikhlas dan bersungguh-sungguh mengemban misi dakwah meski harus menghadapi segala rintangan. Para penggerak Muhammadiyah itu gigih berkhidmat merintis, merawat menumbhkan, mengembangkan, memperluas dan membesarkan Muhammadiyah. Peranan mereka di Masyarakat juga baik dan positif sebagai orang-orang terpercaya.