ORANG MUNAFIK dan MUTTAQIN ditinjau dari sisi KESEHATAN

ORANG-ORANG MUNAFIK DAN MUTTAQIN
DITINJAU DARI SISI KESEHATAN
oleh: dr Catur

Orang-orang munafik hidupnya sangat menyakitkan. Orang munafik selalu menunjukkan ke-Islamannya dan menyembunyikan keburukannya. Mereka berada diantara orang-orang mukmin.
Orang munafik merupakan orang sakit yang kondisi fisik dan kejiwaannya tidak bagus. 

Ciri-ciri orang munafik:
  1. Kalau bicara bohong
  2. Kalau janji ingkar

PANDUAN VERVAL NRG GURU SERTIFIKASI | 2015

Panduan Verval NRG Guru Sertifikasi - Bapak / Ibu guru yang sudah sertifikasi dan pastinya memiliki NRG (nomor regestrasi guru) yaitu nomor unik yang dimiliki guru yang sudah bersertifikasi. NRG tersebut haruslah di verifikasi dan validasi (verval) melalui layanan PADAMU NEGERI agar NRG tersebut tetap VALID. Apabila tidak dilakukan Verval ulang NRG tersebut dianggap tidak valid oleh sistem. Berikut alur Verval NRG:
Panduan Lengkap Verval NRG Klik di SINI
 

HAYYA 'ALA AL-FALAH

 HAYYA 'ALA AL-FALAH

Hayya 'Ala Al-Falah - Setiap manusia ingin hidupnya bahagia, menang dan sukses. Tidak ada orang yang tidak menginginkan ketiganya, kecuali mereka yang tidak normal. Bahkan untuk bahagia, sukses, dan menang ada yang menggunakan segala cara yang tak halal. Sebutlah para koruptor, penjahat dan siapapun yang peranaginya suka menghalalkan segala cara yang kotor.

Kebahagiaan, kemenangan dan kesuksesan dalam rujukan Islam disebut "al-Falah". Dalam Al-Qur'an terdapat 40 kata "al-Falah" dalam berbagai variasi ujaran. Sebelas kata diantaranya dirangkaikan dengan "la'allakum tufihun", artinya agar kamu atas karunia Allah memperoleh keberuntungan. Sedangkan 12 kata "al-muflihun" dan satu kata "al-muflihim", yaitu "orang-orang yang menang, bahagia, dan berhasil". Artinya betapa penting memaknai kemenangan, kesuksesan dan kebahagiaan dalam sepirit "al-falah" diambil dari kata "fal-hu". Dalam Al-Munjid" antara lain disebutkan beberapa arti kata "al-falah" yaitu "sya-qa-ha" (falhu al-ardl) yaitu mengolah bumi, membelah tanah atau membajak. Arti lain ialah "na-ja-ha" yaitu berhasil dengan

MENUTUP KHUTBAH DENGAN SALAM

 MENUTUP KHUTBAH DENGAN SALAM

Menutup Khutbah dengan Salam - Nabi Muhammad saw apabila naik mimbar untuk khutbah, beliau selalu memulai dengan salam, Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuhu. Diantara Hadits mengenai salam dalam khutbah ialah Hadits riwayat Ibnu majah: 1109 dan Al-Baihaqi: 923 : "Dari Jabir bin Abdullah: Bahwasannya Nabi saw apabila naik mimbar beliau memberi salam".

Juga terdapat di dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam asy-Syafi'i: "Rasulullah saw pernah naik dan berdiri di tangga mimbar yang dekat dengan tempat duduk, lalu memberi salam, lalu duduk ditempat duduk hingga muadzin selesai adzan, lalu berdiri khutbah yang pertama, kemudian duduk lagi, lalu berkhutbah yang kedua." [Al-Umm, juz 2, hlm 408] 

Kedua Hadits di atas menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw hanya memberi salam ketika akan berkhutbah, sedangkan memberi salam untuk manutup khutbah tidak ditemukan hadits mengenai hal tersebut. Oleh karenanya, di akhir khutbah Jum'at tidak perlu memberi salam seseuai dengan sunnah yang di contohkan oleh Nabi Muhammad saw. Wallahu a'alam-shawab.

sumber:
SUARA MUHAMMADIYAH 04/100 | 16-28 FEBRUARI 2015

MENGHIDUPKAN RUH KE-ISLAMAN DI BASIS GERAKAN

MENGHIDUPKAN RUH KE-ISLAMAN DI BASIS GERAKAN
Dr H Haedar Nashir, MSi

Hidup matinya Muhammadiyah sebagai gerakan keumatan dan kemasyarakatan tergantung pada aktivitasnya di basis Ranting. Ranting merupakan tolok ukur utama dari keberadaan Muhammadiyah di akar rumput. Ditingkat kepemimpinan paling bawah itulah adanya denyut nadi kehidupan jamaah umat dan masyarakat. Meskipun keberadaan Muhammadiyah kuat ditingkat kepemimpinan Pusat, Wilayah, Daerah, dan Cabang maka semuanya tidak akan kokoh jika pergerakan rantingnya rapuh atau lemah.

Sungguh tepat adagium yang sering digelorakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Din Samsuddin, bahwa "Ranting itu penting", sehingga "Cabang, Daerah, Wilayah dan Pusat berkembag". Adapun basis aktivitas dan sasaran dakwah Ranting Muhammadiyah ialah jamaah, yaitu komunitas umat dan

FENOMENA LEMAHNYA IMAN

 FENOMENA LEMAHNYA IMAN

TANDA - TANDA LEMAHNYA IMAN:
  1. Cenderung suka berbuat maksiat
  2. Hatinya semakin mengeras (tidak sensitif)
  3. Tidak bermujahadah bahkan malas ketika beribadah
  4. Mudah marah
  5. Suka berkeluh kesah
  6. Malas berdzikir kapad Allah SWT
  7. Enggan melakukan da'wah Islamiyah (amar ma'ruf dan nahi munkar)
  8. Suka pamer: a. gila kekuasaan  b. gila hormat  c. gila pujian
  9. Thama'
  10. Bakil
  11. Tidak konsekwen dengan pembicaraannya
  12. Meremehkan larangan-larangan Allah SWT
  13. Meremehkan amal shalih
  14. Tidak peduli kepada penderitaan orang lain
  15. Gemar cekcok, berdebat dan memutuskan tali persaudaraan
  16. Gila harta
  17. Sekuler dan liberal
  18. Pola hidup boros dan suka hidup mewah

PENYEBAB MELEMAHNYA IMAN:
  1. Berada di dalam lingkungan yang tidak Islami dalam waktu yang lama
  2. Menjauh dari figur yang pantas dijadikan uswah hasanah
  3. Malas menuntut ilmu syariat
  4. Gemar berada di tempat yang dipenuhi hura-hura dan kemaksiatan
  5. Sibuk dengan harta, istri (wanita) anak
  6. Panjang angan-angan
  7. Berlebih-lebihan dalam hal: tidur, makan-minum, bicara dan bergaul (yang tidak bermanfaat)
 TERAPI LEMAHNYA IMAN:
  1. Membaca dan mentadabburi al-qur'an
  2.  Menuntut ilmu syariat
  3. Mengisi sisa umur dengan amal shalih
  4. Bergaul dengan orang shalih
  5. Meragamkan ibadah
  6. Takut su'ul khatimah
  7. Banyak mengingat kematian
  8. Mengingat alam akhirat
  9. Berdzikir dan berdoa
  10. Bersikap qona'ah dan zuhud
  11. Muhasabah
 

RAKOR PIMPINAN MUHAMMADIYAH DAERAH NGAWI

 RAKOR PIMPINAN MUHAMMADIYAH DAERAH NGAWI
PRA MUKTAMAR MUHAMMADIYAH Ke 47
MAKASAR

Instruksi PP Muhammadiyah:
  1. Pemasangan Baliho, Poster, Spanduk Muktamar dilingkungan Persyarikatan, Aum dan kawasan publik.
  2. Pengajian / ceramah dengan tema Muktamar.
  3. Musyda, Musycab dan Musyran.
  4. Kunjungan ke bawah secara bertingkat dalam rangka pembinaan, sosialisasi muktamar.
  5. Materi baliho, poster dan sepanduk dapat di download di http://muktamar47.muhammadiyah.or.id

KEKOMPAKAN PDM BANYUWANGI

KEKOMPAKAN PDM BANYUWANGI
Oleh: Nadjib Hamid

Hari Ahad merupakan hari libur bagi kebanyakan orang. Tapi bukan bagi PDM Banyuwangi. Setidaknya itulah yang saya saksikan pada pertengahan Desember lalu. Meski rumah tempat tinggal ketua dan anggota PDM lainnya tersebar jauh dari ibu kota kabupaten, toh tidak menghalangi kekompakan mereka dalam menjalankan aktivitas pembinaan jamaah, organisasi dan amal usaha.

Rata-rata jarak tempat tinggal mereka sekitar 35 km dari pusat kota. Rumah ketua Syuhadak As'ari, di Jatirejo. Wakil Ketua Mukhlis Lahuddin di Jember (baru belakangan ini pindah ke Genteng), Muslimin di Muncar, Syamsuddin di Pakis Duren, dan hanya sedikit pimpinan yang tinggal di kota.

SEHAT MENJAGA WUDHU

SEHAT MENJAGA WUDHU
dr Agus Sukaca, MKes

"Sesungguhnya umatku pada hari kiamat akan datang dengan berseri-seri (bersinsr) karena bekas wudhunya, maka barangsiapa mampu memanjangkan sinarnya hendaklah ia lakukan."
(HR Ahmad)

Sering berwudhu memanjangkan dan menyempurnakan sinar akibat bekas air wudhu. Demikian pula menjaga diri dalam keadaan suci dari hadast. Diantara umat Islam ada yang melakukannya dengan menggantung wudhu, yakni selalu menjaga dalam keadaan suci dari hadast. Tentu ini merupakan amalan utama, tetapi dalam melakukannya hendaknya memperhatikan aspek kesehatan sehingga tidak merugikan tubuh.

UMAT ISLAM HARUS SEGERA BANGKIT


UMAT ISLAM HARUS SEGERA BANGKIT
Ahmad Najib Burhani, PhD

Beberapa kajian telah dilakukan untuk melihat mengapa umat Islam seprtinya selalu kalah di Indonesia. Salah satu temuan dari kajian itu misalnya menyebutkan bahwa umat islam Indonesia itu merupakan mayoritas dalam jumlah, tapi memiliki mentalitas sebagai minoritas. Istilah yang sering dipakai adalah minority complex. Penyakit minority complex ini biasanya dialami oleh kelompok minoritas. Ini terwujud, misalnya, ketika mereka melihat sesuatu yang unik yang ada pada mereka sebagai suatu penyimpangan atau keanehan. Mereka melihat uniqueness sebagai kelemahan atau bahkan sebagai problem atau masalah. Namun minority complex juga bisa terjadi pada kelompok mayoritas, seperti terjadi pada umat Islam Indonesia yang secara kuantitas mencapai hampir 90 persen dari total penduduknya. Penyakit inilah yang diantaranya yang menyebabkan sebagian umat Islam selalu berfikir tentang ancaman dari kelompok minoritas, hidup dalam

TAHLILAN DAN PARA PEMBURU SURGA

TAHLILAN DAN PARA PEMBURU SURGA
Prof Dr H Muhadjir Effendy, MAP

Ketika Universitas Muhammadiyah Malang memberi gelar Doktor Kehormatan atau Doktor Honoris Causa (HC) kepada Drs H Said Tuhuleley MM, sungguh tidak mudah karena Pak Said bukan orang yang gampang menerima tawaran semacam ini. Bagi UMM ini adalah pemberian gelar Doktor Honoris Causa pertama setelah berusia 50 tahun dan telah meluluskan 20 Doktor. Namun yang terpenting dan substantif dari pemberian gelar doktor kehormatan tersebut adalah karena yang bersangkutan memang layak mendapatkannya. 

Pak Said Tuhuleley adalah salah seorang yang sangat intens mencoba mengimplementasikan apa yang

Bermartabat Karena Bekerja

BERMARTABAT KARENA BEKERJA
Mutohharun Jinan

Kendati sudah puluhan tahun berlalu, kebanyakan orang masih ingat ketika ditanya apa cita-citanya sewaktu masih kecil. Jawaban yang tiba-tiba muncul saat itu bermacam-macam, ada yang ingin jadi dokter, insinyur, guru, pilot, astronot dan lain-lain. Beragam jenis profesi yang muncul itu pada dasarnya merupakan ungkapan imajinasi bahwa setiap orang hakikatnya ingin hidup bahagia, sejahtera, sukes, dan seterusnya dengan bekerja.

Tampaknya keinginan bekerja atau berkarya menjadi bagian kodrati yang disematkan oleh Allah dalam diri setiap orang. Karena itu pula salah satu yang bisa mempertahankan dan mengangkat martabat manusia

Jangan Menyerupai Akidah Non Islam

Jangan Menyerupai Akidah Non Islam

Pada awal gerakkanya KH Ahmad Dahlan sering dituduh sebagai seorang khafir, karena gebrakannya yang sering menyerupai gerakan non Islam dan menyelisihi apa yang biasa diakukan ulama waktu itu. Semisal menetukan arah kiblat dengan ilmu falak yang dikuasainya dan mengajar santrinya dengan model klasikal yang lazim dipakai oleh non Islam pada waktu itu.

Mereka menuduh KH Ahmad Dahlan menggunakan sebuah Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh perawai. Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
Rasulullah shallallaahu'alihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka".
 Hadits ini memang dinilai shahih dan diriwayatkan melalui banyak jalan antara lain: Diriwayatkan oleh

Memosisikan Budaya dalam Agama

Memosisikan Budaya dalam Agama

Prof Dr H Yunahar Ilyas, LC, MA

Budaya adalah hasil kreativitas manusia, oleh sebab itu dia tidak statis, tapi dinamis, elastis dan fleksibel. Perubahan budaya dapat dipengaruhi oleh waktu, tempat, alam, lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Budaya berpakaian masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan yang dingin tentu berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah pantai yang panas. Budaya berpakain masyarakat dari negara tropis berbeda dengan budaya berpakain masyarakat yang tinggal di negara yang mengenal empat musim. Pakaian musim panas tentu berbeda dengan pakaian musim dingin.

Jika budaya ingin ditempatkan dalam kategori ibadah, maka dia masuk dalam kategori ibadah 'amah bukan

SENI DAN DAKWAH

SENI DAN DAKWAH
M Muchlas Abor

Seni atau kesenian,sering kita dengar dalam perakapan keseharian. Kalau kata itu disebut maka kita membayangkan sesuatu yang indah atau ada keindahan. Secara umum tentulah itu tidak keliru. Sebab, memang, esensi seni adalah keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia yang mendorongnya untuk megekspresikan segala sesuatu yang indah.

Manusia hidup tidak dapat dipisahkan sama sekali dari seni. Seni bagi manusia menjadi bagian dari hidup dan kehipupan. Bahkan, itu merupakan salah satu fitrah hidup. Potensi diri pada manusia itu merupakan anugerah Allah. Anugerah itu hendaklah digunakan secara baik untuk menikmati dan mengekspresikan keindahan . Allah tentu tidak melarang. Rasulullah Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya Allah Maha

Mengapa Muhammadiyah Tidak Bertarekat?

Mengapa Muhammadiyah Tidak Bertarekat?

Tarekat berarti jalan, cara, metode, sistem, madzab, haluan, aliran, keadaan dan atau tiang tempat berlabuh. Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan diri yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan. Sebagai jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, orang yang melakukan tarekat tidak dibenarkan meninggalkan syariat, bahkan pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syariat agama.

Agar dapat melaksanakan tarekat dengan baik, seorang murid hendaknya mengikuti jejak dan melaksanakan perintah serta anjuran yang diberikan mursyd (guru)nya. Ia tidak boleh mencari-cari keringanan dalam

Menggerakkan Muhammadiyah dengan Ikhlas dan Kesungguhan

Menggerakkan Muhammadiyah dengan Ikhlas dan Kesngguhan

oleh Dr H Haedar Nasir, MSi

Muhammadiyah itu kaya mozaik keutamaan. Di wilayah, daerah, cabang, ranting, dan jamaah Muhammadiyah banyak di jumapai para pemimpin, kader, serta warga yang ikhlas dan bersungguh-sungguh mengemban misi dakwah meski harus menghadapi segala rintangan. Para penggerak Muhammadiyah itu gigih berkhidmat merintis, merawat menumbhkan, mengembangkan, memperluas dan membesarkan Muhammadiyah. Peranan mereka di Masyarakat juga baik dan positif sebagai orang-orang terpercaya.